Pernahkah dibuat kesal karena data-data dalam komputer Anda tiba-tiba rusak, hilang atau bahkan bocor ke tangan orang lain tanpa sepengetahuan Anda? Seringnya, Kita menyebut komputer terkena virus. Padahal, yang terjadi adalah komputer tengah diserang oleh kode jahat (malware). Malware sendiri meliputi: virus, trojan, spyware, dan worm. Makin bingung? Maka di artikel ini Kita akan mengenal perbedaan jenis-jenis malware.
Sebelum mengenal perbedaan jenis-jenis malware, akan lebih baik jika kita berkenalan dengan malware itu sendiri. Malware adalah kepanjangan dari maticolous software merupakan sebuah kode jahat, jadi sudah pasti merugikan computer yang terkena.
Kerugian ini dapat mengakibatkan rusaknya file atau aplikasi yang ada di dalam komputer, seperti terjadi error saat membuka file tertentu. Hingga yang terparah kehilangan data atau aplikasi yang ada. Perbedaan jenis-jenis malware juga bisa dideteksi dari seberapa parah kerusakan atau kehilangan data yang dialami oleh komputer yang terinfeksi.
Kalau Kita dapat mengenal perbedaan jenis-jenis malware, Kita jadi lebih paham tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan komputer Kita. Perbedaan jenis-jenis malware ini didasari pada bentuk kode jahat serta media menyebarmya kode jahat ke komputer itu sendiri.
Lalu, apa perbedaan jenis-jenis malware mulai dari malware itu sendiri, virus, trojan, spyware dan worm?
1. Malware
Malicious software atau lebih akrab disebut malware. Sesuai Namanya yang berarti software jahat/ kode jahat, program ini merupakan software yang diciptakan oleh seseorang dengan tujuan untuk merugikan orang lain.
Jika sebuah komputer terkena malware, bukan tidak mungkin akan terjadi pencurian data pribadi di dalam komputer tanpa sepengetahuan pemiliknya. Hal lain yang diakibatkan oleh malware adalah penghabisan bandwith atau daya lain tanpa sepengetahuan pemiliknya.
2. Virus
Mungkin virus adalah istilah yang paling sering Kita gunakan di kehidupan sehari-hari. Virus merupakan salah satu jenis malware yang cara kerjanya membutuhkan perantara sebagai activator. Biasanya, activator dari virus computer adalah pengguna itu sendiri.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Biasanya pengguna komputer, tidak menyadari telah mengaktifkan virus melalui kegiatan mengetuk sesuatu pada layer computer saat bermain game atau berselancar di dunia maya. Virus-virus ini biasanya disisipkan dalam icon atau iklan yang muncul dan menarik untuk di klik.
Satu hal yang dapat dihindari dari infeksi virus adalah dengan tidak sembarangan meng-klik sesuatu yang muncul di layar komputer agar virus yang tersembunyi tidak aktif, karena virus ini tidak bisa mengaktifkan dirinya sendiri.
3. Trojan
Jika dalam Bahasa Indonesia Kita mengenal pribahasa “serigala berbulu domba”, mungkin trojan ini pantas disebut demikian. Hal ini disebabkan karena jenis malware ini ditampilkan seperti sebuah program baik yang membantu pengguna komputer untuk mendapatkan akses yang mudah, seperti crack, game atau program lainnya.
Trojan akan aktif ketika pengguna mengunduh tautan tersebut dan ketika diaktifkan di computer, maka akan dengan otomatis memata-matai, mencuri data, serta mengirimkannya ke alamat yang telah ditentukan oleh pembuat malware tersebut. Tentunya, kegiatan ini illegal dan tanpa pengetahuan pemilik.
4. Spyware
Penamaannya berasal dari 2 kata, yakni spy dan software. Dari Namanya, malware ini memang diciptakan untuk memata-matai (spy) profil pribadi pemilik komputer. Kegiatan ini dilakukan dengan menampilkan iklan-iklan yang sekiranya diminati oleh pengguna komputer, sehingga tanpa sadar pengguna akan memberikan data diri secara percuma.
Dalam kasus yang serius, profil pribadi milik pengguna komputer dapat disebarluaskan atau disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab yang tentunya akan merugikan pemilik data itu.
5. Worm
Jika perbedaan jenis-jenis malware sebelumnya terletak pada adanya pihak ketiga atau activator dari malware, jenis worm justru sebaliknya. Malware ini dapat aktif dengan sendirinya tanpa ada campur tangan pengguna komputer.
Hal ini dikarenakan keberhasilan worm masuk atau melekat pada komputer. Jika sudah begini worm akan dengan mudahnya berpindah dari komputer sat uke komputer yang lain dalam sebuah jaringan yang sama tanpa dapat dicegah oleh pengguna komputer itu sendiri.
Sempat berfikir kalau worm itu sudah cukup kuat untuk merusak komputer dengan kemandiriannya mengaktifkan diri tanpa batuan pihak ke tiga? Mungkin juga kalau seperti ini tidak ada gunanya lagi virus diciptakan ya? Tentu saja tidak, meskipun worm terkesan malware yang kuat, tapi ia tidak bisa bekerja jika perlindungan komputer kuat atau celahnya telah ditambal. Worm tidak akan bisa masuk ke dalam jaringan komputer jika tidak ada celah yang bisa diinfeksi.
Namun berbeda dengan virus, meski ia membutuhkan orang ke tiga untuk mengaktifkannya, namun virus lebih bisa menembus keamanan yang ditambal dengan bantuan activator.
Meskipun mempunyai perbedaan jenis-jenis malware, entah dari segi nama, cara kerja maupun bentuk yang dirugikan dari adanya malware-malware ini, ke semua jenisnya merupakan ancaman bagi komputer. Terlebih lagi jika di dalam komputer itu memuat data pribadi atau data penting lainnya.
Memang hampir tidak mungkin komputer kita bisa sepenuhnya terhindar dari kode jahat, namun hal ini bisa diminimalisir dengan mengunjungi situs-situs yang sudah terpercaya dan lebih selektif dalam hal mengunduh sesuatu dari internet.
Dari berbagai perbedaan jenis-jenis malware yang sudah dijelaskan di atas, mana jenis kode jahat yang sering mengancam komputermu? Untuk menghindarinya, selalu pastikan komputermu terlindungi dengan baik ya, salah satunya dengan mengaktifkan anti-virus yang banyak tersedia di pasaran. Tentunya dengan memahami juga kelebihan dan kekurangan dari setiap anti-virus itu.
Source : https://idcloudhost.com/