Belakangan ini, teknologi NFC alias Near-Field Communication sangat marak disebut-sebut. Bahkan netizen atau pengguna di Indonesia, kerap menyindir dan mencemooh jika ada produsen smartphone yang menghadirkan produk terbarunya yang harganya di kisaran 2 jutaan atau lebih, tetapi tidak memiliki fitur NFC di dalamnya.
Sebenarnya, Apa sih NFC itu? Sebelum bicara soal NFC,
Beberapa waktu lalu Bang Baim buru-buru. Flight nanggung ke Surabaya. Jam 6.50. Berarti minimal jam 5.50 harus udah sampe di bandara. Lalu, apa hubungannya dengan NFC?
Ceritanya pas kita pesan Grab Car. Pas udah mau jalan, si bapaknya khawatir e-Toll card dia nggak cukup buat ke Soetta. Mau isi ulang dulu, Indomaret atau Alfamart yang 24 jam agak jauh dan nggak searah ke bandara.
Bisa aja sih ambil e-Toll card punya Bang Baim, terakhir sih masih ada saldonya dan cukup buat sekali jalan ke bandara doang mah. Tapi kalo gitu, berarti harus balik lagi ke rumah, buka kunci pintu, masuk, ambil kunci mobil, buka pintu mobil, ambil e-Toll card, kunci lagi mobil, taro kunci mobil di rumah, kunci pintu rumah, baru balik ke Grab si bapaknya. Telat men!
Untuk pas lagi pakai Zenfone 5z. Pinjem kartu eToll bapaknya, nyalain NFC dan cek. Ternyata dia masih punya saldo Rp41 ribu. Cukup lah buat 2x bayar tol otw ke bandara.
Coba gak ada NFC. Runyam urusan. Trus, kalo e-Toll card-nya nggak ada saldonya? Ya lebih runyam lagi sih urusannya. Soalnya gw belum konekin rekening mandiri ke hape
Nah, kembali ke topik utama, NFC adalah seperangkat protokol komunikasi agar dua buah perangkat elektronik bisa saling bertukar informasi. Bedanya dengan Bluetooth atau Wifi, NFC tidak perlu login, handshake atau pairing terlebih dahulu secara manual sehingga lebih memudahkan dari sisi penggunanya. Namun demikian, berbeda pula dengan dua konektivitas nirkabel tersebut, NFC memiliki keterbatasan jarak, yakni hanya bisa dilakukan dalam radius 4 centimeter ke bawah.
Perangkat yang mendukung NFC akan memiliki software untuk membaca informasi elektronik yang ada di dalam NFC tag. NFC tag sendiri merupakan data yang disimpan secara pasif, berukuran antara 96 sampai 8192 byte, dan bisa dibaca serta diupdate oleh perangat NFC seperti tersebut di atas. Umumnya, data-data tersebut disimpan dalam kartu. Misalnya kartu e-toll, kartu parkir, atau kartu akses ke apartemen, hotel ataupun smart home.
Untuk berkomunikasi, NFC menggunakan gelombang radio di frekuensi 13,56MHz dengan kecepatan transfer antara 106 sampai 424Kbps. Sangat lamban memang, tapi sudah lebih dari cukup untuk sekadar membayar parkir, ataupun tol misalnya.
Nah, setelah tau apa itu NFC dan contoh penggunaan NFC di atas, jadi paham kan, pentingnya fitur NFC di smartphone? ????