Perbedaannya SSD SATA vs NVMe vs M2

Perkembangan di dunia teknologi yang sangat pesat membuat teknologi penyimpanan (storage) di komputer juga semakin canggih. Akhir-akhir ini, mulai banyak perusahaan ternama seperti Samsung, Seagate, dll yang menawarkan SSD NVMe M.2 keluaran terbaru mereka. Banyak orang berpikir bahwa SSD NVMe M.2 ini tidak berbeda jauh dibanding SSD biasa karena sama-sama SSD. Namun, sesungguhnya anggapan ini keliru besar karena SSD NVMe M.2 ini menawarkan kecepatan yang berkali-kali lipat dibanding SSD biasa (SSD SATA)

Mengenal SSD

SSD (Solid-state drive) merupakan perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data (storage device). Kemunculan SSD merupakan salah satu kemajuan besar di bidang komputer. Hal ini dikarenakan SSD bekerja jauh lebih cepat dibanding HDD yang menggunakan piringan berputar. Rahasia kecepatan SSD ini terletak pada memori berbasis flash yang disebut NAND flash memory (mirip dengan memori yang digunakan pada RAM).

Bagian dalam sebuah SSD

Berbeda dengan harddisk yang menyimpan datanya di dalam piringan magnetik, SSD menyimpan data di blok-blok NAND flash cell. Setiap blok dapat menampung data sebesar 256 KB hingga 4 MB. Controller pada SSD mempunyai “alamat” dari blok-blok tersebut, sehingga ketika Anda ingin mengambil file dari SSD maka SSD dapat memanggil file tersebut dengan sangat cepat. Hal ini berbeda dengan HDD, di mana ada waktu tunggu magnetic heads untuk mencari data di piringan magnetik.

Sebagai perbandingan, sebagian besar SSD modern mempunyai kecepatan di atas 500 MB/s. Sementara itu, sebagian besar HDD mempunyai kecepatan 100-200 MB/s. Perbedaan yang sangat mencolok bukan?

Apa itu SSD SATA?

SSD SATA
SSD SATA

Pertama-tama, perlu diketahui bahwa bus merupakan bagaimana komponen komputer yang satu “berkomunikasi” dengan komponen lainnya, atau dari komputer satu ke lainnya. Salah satu contoh bus interface yang mungkin kerap Anda dengar adalah USB 3.0 (Universal Serial Bus 3.0). SATA (Serial ATA/ Serial Advanced Technology Attachment) merupakan salah satu jenis bus interface yang digunakan media penyimpanan (HDD, SSD) serta optical/ Blu-ray drive. SSD SATA merupakan SSD yang menggunakan SATA sebagai bus interface-nya.

SATA yang diperkenalkan pada tahun 2000 merupakan penerus dari PATA (Parallel ATA). SATA sudah mengalami perkembangan pesat dibandingkan saat pertama kali diluncurkan. SATA yang digunakan sekarang (SATA III) mempunyai kecepatan transfer maksimal hingga 600 MB/s. Oleh karena itu, secara teori semua komponen yang menggunakan SATA sebagai bus interface (misalnya HDD, SSD, dan optical drive) mempunyai kecepatan transfer maksimal 600 MB/s. Dengan demikian, kecepatan SSD SATA pun terbatas hingga maksimal 600 MB/s.



Konektor  SATA pada drive

Meski kemunculan SSD yang menggunakan SATA menawarkan peningkatan performa yang signifikan dibanding HDD SATA (yang rata-rata mempunyai kecepatan 100-200 MB/s), namun SATA tidak didesain secara khusus untuk flash memory pada SSD. Hal ini dapat dimaklumi mengingat SATA diperkenalkan tahun 2000, sedangkan SSD baru mulai digunakan secara luas mendekati tahun 2010 (meski sebenarnya teknologi SSD sudah lama ada). Oleh karena itu, lama-kelamaan SATA menjadi bottleneck bagi SSD, di mana kecepatan SSD bukan dibatasi oleh kemampuan SSD itu sendiri namun oleh interface SATA.

Para ahli komputer menyadari kelemahan SATA tersebut. Mereka kemudian mengembangkan teknologi baru yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan SSD. Pada tahun 2011, sejarah baru dalam dunia komputer dimulai dengan diperkenalkannya teknologi NVMe (yang akan dibahas berikutnya).

Bagaimana dengan SSD NVMe?

SSD NVMe M.2
SSD NVMe M.2

NVMe (Non-Volatile Memory Express) merupakan terobosan baru di bidang storage yang memungkinkan SSD dihubungkan melalui PCI Express. PCI Express (PCIe) merupakan bus interface yang biasanya digunakan untuk menghubungkan graphic card, network card, atau peripheral komputer berkecepatan tinggi lainnya.

Teknologi PCIe memungkinkan kecepatan hingga 2 GB/s tiap jalur (pada PCIe terbaru yaitu PCIe 4.0). Perlu diingat bahwa bandwidth PCIe dapat ditingkatkan hingga 16 jalur untuk tiap perangkat (pada PCIe 4.0 x16), sehingga secara secara teori PCIe mampu mentransfer data dengan kecepatan hingga 32 GB/s! Jauh lebih cepat dibandingkan SATA III yang hanya mampu mencapai 600 MB/s.


Perbandingan SATA dan PCIe

Dengan menggunakan PCIe ini, SSD NVMe dapat memaksimalkan potensinya. Drive NVMe dapat mencapai kecepatan write hingga 3500 MB/s (bahkan bisa lebih). Sementara itu, sebagian besar SSD SATA memiliki kecepatan read/write berkisar di angka 500-550 MB/s. Tampak bahwa SSD NVMe lebih cepat 7x lipat daripada SSD SATA.

Apa itu M.2?

Berbeda dengan PCIe dan SATA yang merupakan tipe bus interface, M.2 merupakan sebuah form factorForm factor secara sederhana merupakan bentuk dan ukuran fisik dari sebuah perangkat keras (dalam hal ini adalah SSD). Selain itu, form factor juga menentukan tipe konektor yang digunakan. Dalam hal ini, drive M.2 membutuhkan konektor M.2 pula.

SSD NVMe yang ada di pasaran sebagian besar menggunakan form factor M.2 ini, sehingga ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan SSD SATA (yang sebagian besar menggunakan form factor 2,5 inci). Meski demikian, beberapa SSD NVMe juga tersedia dalam form factor lain, misalnya U.2 (akan dijelaskan di bawah).

Apakah semua drive M.2 merupakan NVMe?

Jawabannya adalah tidak. Perlu diingat bahwa M.2 merupakan form factor. Drive M.2 dapat berupa versi SATA (seperti Crucial MX500 M.2) atau versi NVMe (seperti Samsung 960 Pro NVMe M.2). Selain M.2, sebenarnya masih ada beberapa form factor lain yang umum digunakan pada SSD. Namun, 2,5 inci dan M.2 merupakan form factor yang paling sering digunakan pada SSD SATA dan NVMe.

Gambar di bawah ini menunjukkan form factor yang umum digunakan pada SSD.

Form factor pada SSD
Form factor pada SSD
Mungkin Anda bertanya-tanya apakah ada perbedaan kecepatan antara SSD SATA versi M.2 dan SSD Sata 2,5 inci pada umumnya. Jawabannya adalah tidak ada perbedaan kecepatan antara keduanya karena keduanya menggunakan interface SATA yang memiliki kecepatan maksimal 600 MB/s. Hal yang membedakan kecepatan SSD pada dasarnya adalah interface yang digunakan (apakah SATA atau PCIe), bukan pada form factor-nya.

Perbandingan SSD SATA vs NVMe

Dikarenakan menggunakan teknologi yang berbeda, tentu SSD SATA dan NVMe memiliki keunggulan masing-masing. Banyak orang mengunggulkan SSD NVMe karena memiliki kecepatan lebih dari 7x lipat kecepatan SSD SATA. Namun, sebenarnya SSD SATA pun memiliki kelebihannya tersendiri. Berikut ini kelebihan dan kekurangan masing-masing SSD.

Kelebihan SSD SATA dibanding NVMe

  • Harga: Karena SSD SATA menggunakan teknologi yang lebih “tua”, harganya pun tentu lebih murah dibanding SSD NVMe. Sebagai perbandingan, SSD V-Gen SATA 240 GB dibanderol dengan harga sekitar Rp 500.000, sedangkan SSD V-Gen NVMe M.2 256 GB dibanderol seharga Rp 700.000 (Juni 2020).
  • Panas: SSD SATA (yang banyak menggunakan form factor 2,5 inci) memiliki suhu yang lebih rendah saat bekerja bila dibanding SSD NVMe M.2. Hal ini dikarenakan ukuran SSD SATA 2,5 inci lebih besar sehingga dapat menyebarkan panas dengan lebih baik pula. Namun, perbedaan ini tidak terlalu terlihat pada SSD SATA M.2 dan SSD NVME M.2 karena keduanya menggunakan form factor M.2 (sehingga berukuran mirip/ sama).
  • Kompatibilitas: Hampir semua motherboard mempunyai slot SATA, baik itu motherboard tua maupun baru. Oleh karena itu, SSD SATA dapat dipasang hampir di semua jenis motherboard. Hal ini berbeda dengan SSD NVMe M.2. Hanya motherboard baru keluaran beberapa tahun terakhir yang mempunyai slot M.2, sehingga tidak semua komputer dapat dipasang dengan SSD NVMe M.2 ini.

  • Kelebihan SSD NVMe dibanding SATA

    Perbandingan kecepatan HDD, SSD SATA, dan SSD NVMe
    Perbandingan kecepatan HDD (Seagate 3 TB BarraCuda), SSD SATA (Samsung SSD 850 EVO), dan SSD NVMe (Samsung 970 EVO NVMe)
    • Kecepatan: Karena dibangun menggunakan teknologi terbaru, SSD NVMe tentu memiliki kecepatan yang jauh lebih tinggi dibanding SSD SATA. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, SSD NVMe dapat mencapai kecepatan 3500 MB/s (dan dapat terus meningkat ke depannya). Sementara itu, SSD SATA hanya memiliki kecepatan di kisaran 500-550 MB/s, dan kecepatan ini tidak dapat meningkat di atas 600 MB/s mengingat SATA III hanya memiliki batas kecepatan hingga 600 MB/s.
    • Ukuran (SSD SATA 2,5 inci vs SSD NVMe M.2): SSD NVMe yang umumnya menggunakan form factor M.2 tentu berukuran lebih kecil dibanding SSD SATA yang masih banyak menggunakan form factor 2,5 inci. Dengan ukuran yang lebih kecil, SSD NVMe dapat menghemat ruang di komputer Anda serta memberikan air flow yang lebih baik pula. Selain itu, pemasangannya yang sejajar dengan motherboard membuat SSD NVMe lebih rapi dan enak dipandang.

    Kesimpulan

    SSD SATA merupakan SSD yang menggunakan SATA sebagai interface. Perlu diingat bahwa SATA sudah ada sejak tahun 2000 dan dibuat terutama untuk HDD, sehingga belum dioptimalkan untuk SSD. Dengan demikian, SSD SATA hanya mampu mencapai kecepatan maksimal 600 MB/s sesuai dengan kecepatan maksimal yang mampu dicapai SATA.

    Oleh karena itu, diciptakanlah teknologi NVMe yang memungkinkan SSD menggunakan PCIe interface. PCIe secara teori mampu mencapai kecepatan 32 GB/s (PCIe 4.0 x16), sehingga SSD diharapkan mampu mencapai kecepatan maksimumnya. SSD NVMe M.2 yang ada di pasaran mampu mencapai 3,5 GB/s, atau 7x lipat dibanding SSD SATA pada umumnya. Di samping lebih cepat, SSD NVMe M.2 juga berukuran lebih kecil sehingga menghemat tempat dan tidak terlalu mengganggu air flow komputer.

    Namun, teknologi terbaru pun tetap mempunyai kekurangan. Harga SSD NVMe relatif lebih mahal dibanding SSD SATA. Selain itu, ukuran SSD NVMe yang kecil membuatnya menjadi lebih cepat panas. Meski demikian, banyak orang mulai beralih ke SSD NVMe dikarenakan kelebihannya yang jauh lebih besar dibanding kekurangannya.

    Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda menggunakan SSD SATA atau sudah beralih ke SSD NVMe?

ARTIKEL TERKAIT

0 COMMENTS

LEAVE A COMMENT